Jumat, 05 Juni 2015

MACAM-MACAM BENTUK POLA KEHIDUPAN

MACAM-MACAM BENTUK POLA KEHIDUPAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini pasti membutuhkan lingkungan hidup yang baik dan sesuai dengan yang diinginkannya. Sedangkan di permukaan bumi ini tersebar berbagai macam ekosistem dan bermacam-macam lingkungan.
Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan. Seperti contoh pola kehidupannya dapat dinilai dari cara manusia mencari kebutuhan. Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu dapat membentuk pola kehidupan yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasannya masing-masing. Adapun pola kehidupan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a.       pola kehidupan di darat
b.      pola kehidupan di air
c.       pola kehidupan yang khas
Sebuah hubungan  timbal balik antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya yang hidup dalam suatu ekosistem yang merupakan  pola kehidupan dalam sebuah komunitas. Suatu hubungan yang membentuk suatu pola-pola  kehidupan yang khusus itu dapat dibedakan menjadi dua bagian, diantaranya adalah  simbiosis dengan  antibiosis. Makhluk hidup dibumi ini, mebentuk beberapa organisasi baik terdiri atas individu, populasi maupun komunitas. Dimana semuanya membaur jadi satu dan dinamakan ekosisitem, makhluk hidup dalam ekossitem tersebut tumbuh dan saling berinteraksi satu sama lain, proses pertumbuhan dan mata rantai makluk hidup tersebut tidak terlepas dari aliran energy dan materi dalam ekositem alami tersebut. Karena siklus
materi sangat berperan penting demi kelangsunungan proses pertumbuhan secara terus menerus dibumi.,
Beranekaragamnya makhluk hidup dibumi ini berdasarkan kelompok/ peroranggannya menimbulkan pola pola kehidupan yang berbeda, dimana pola itu disesuaikan dengan keadaan alamnya. Iklim, tumbuhan dan hewan merupakan ekosistem skala besar yang disebut daerah habitat atau bioma.  Kondisi suatu bioma dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik.  Faktor abiotik di padang pasir berupa pasir, batuan-batuan, sedangkan faktor biotiknya berupa kaktus dan unta. Kondisi di daerah pantai wujud abiotiknya adalah pasir panati atau lumpur, sedangkan hewannya berupa ikan atau buaya.Untuk itulah kita makhluk hidup harus tetap menjaga siklus kehidupan dimuka bumi ini.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan dalam makalah ini adalah apa saja macam – macam bentuk pola kehidupan ?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui macam – macam bentuk pola kehidupan.

D.    Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk dapat menambah ilmu pengetahuan tentang macam – macam bentuk pola kehidupan.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pola Kehidupan
Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan. Seperti contoh pola kehidupannya dapat dinilai dari cara manusia mencari kebutuhan. Seperti contoh: dalam suatu desa terdapat pola klehidupan kasta, dimana masih adanya masyarakat yang menbedakan nilai antara orang kaya dengan orang miskin, kedudukan masyarakat kalangan keluarga kerajaan dengan masyaratkat biasa. Hal itu adalah contoh pola kehidupan dalam kehidupan masyratakat.
Jika dilihat dari pola hidup keanekaragaman pencarian nafkah, dapat diumpamakan masyarakat yang tinggal di area pegunungan akan banyak menekuni lapangan pekerjaan petani, berbeda dengan masyarakat di sekitar pantai. Bisa dikatakan pola kehidupan juga disesuaikan dengan habitat tenpat makhluk hidup tersebut tinggal, Karena pola itu adaalh kebiasaan, dan secara tidak langsung makhluk hidup pastilah akan menyesuaikan pola hidupnya dengan alam sekitar, jika tidak maka makhluk hidup itu terancam punah.

B.      Macam – Macam Bentuk Pola Kehidupan
Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasan masing-masing. Adanya perbedaan lingkungan menyebabkan timbulnya berbagai pola kehidupan. Pola kehidupan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
a.       pola kehidupan di darat
b.      pola kehidupan di air
c.       pola kehidupan yang khas

a.      Pola kehidupan di darat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain: keadaan tanah, suhu, angin, kelembaban udara, curah hujan, pancaran sinar matahari. Pola kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut musim, misalnya: pada waktu musim hujan kelembaban udara cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan hidup subur dan pada waktu musim kemarau kelembaban udara menurun, tumbuhan sebagian mati.

b.      Pola kehidupan di air
Lingkungan hidup di air dapat dibedakan menjadi:
Ø  Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit.
Ø  Lingkungan air asin: laut
Ø  Lingkungan air payau: danau air tawar
Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
Ø  air sebagai zat perantara: tembus cahaya
Ø  air sebagai zat pelarut: larutnya bermacam-macam zat
Ø  mempunyai gaya tekan ke atas
Ø   mempunyai suhu yang tidak mudah berubah
a)      Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
Ø  Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yang berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya di dalam air.
Ø  Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan daerah yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
Ø  Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b)      Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
Ø  Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air tidak berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
Ø  Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas. Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka hewan yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di daerah permukaan. Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu. Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya. Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air tersebut.

c.       Pola kehidupan yang khas
Bentuk-bentuk pola kehidupan yang khas. Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan pola kehidupan dalam suatu komunitas. Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
1)      Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam hubungan yang erat diantara mereka.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
a.       Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
b.      Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.
c.       Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.

d.      Manfaat simbiosis bagi manusia 
Tumbuhan kacang-kacangan tidak mampu mengikat Nitrogen (N2) bebas di udara. N2 sangat dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhannya. Adanya bakteri Rhizobium dapat memenuhi kebutuhan N2 bagi kacang-kacangan, sehingga tumbuhan kacang-kacangan dapat tumbuh lebih baik. Rhizobium adalah salah satu jenis bakteri yang mampu mengikat N-udara serta hidup secara simbiosis di dalam akar kacang-kacangan dengan membentuk modula. Karena peranan bakteri tersebut didalam budi daya penanaman kacang-kacangan sangat besar, telah digunakan secara luas dan besar-besaran. Pada saat ini, beredar secara luas jenis-jenis inokulan untuk berbagai jenis tanaman kacang-kacangan bernilai ekonomis.
            Proses pengikatan nitrogen udara secara biologis oleh bakteri, fungi, ataupun mikroalge, merupakan cara pemanfaatan N-udara yang paling murah, mudah, aman serta hemat energy, tanpa memerlukan tingkatan teknologi mukhtahir ataupun keahlian yang khusus. Salah satu kelompok yang paling menonjol peranannya di dalam proses pengikatan nitrogen udara ini ialah bakteri Rhizobium. Kehadiran bakteri rhizobium di dalam nodula/bintil akar kacang-kacangan, merupakan bentuk simbiosis yang sifatnya mutualis, yaitu dengan hidup bersama tersebut, baik bakteri ataupun tanaman kedua-duanya saling diuntungkan, minimal hasil pengikatan N-udara tersebut, dapat digunakan oleh tanaman itu sendiri atau disimpan di dalam tanah , sehingga di dalam budi daya. 

2)      Antibiosis
Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu.
Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antara lain:
Ø  Penisilin
Ø  Streptomisin
Ø  Kloromisin
Ø  Anreomisin
Ø  Teramisin
Ø  Tetraksiklin, dan lain-lain.
Semua makhluk hidup yang ada di alam tidak dapat hidup sendiri. Mereka harus berinteraksi dengan makhluk hidup lain. Pola interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup tidak secara langsung secara acak, tetapi memiliki keteraturan. Dengan demikian, pola interaksi tersebut menunjukkan adanya kekhasan. Kekhasan tersebut sangat ditentukan oleh jenis organisme yang saling berinteraksi. Di dalam eksistem, selain hubungan predasi (interaksi antara makhluk hidup yang berkenaan dengan makan dan dimakan) juga terdapat interaksi lain yang akan kita bahas dalam uraian berikut. Dua makhluk hidup yang saling berinteraksi secara kuat dinamakan simbiosis atau hidup bersama.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan. Seperti contoh pola kehidupannya dapat dinilai dari cara manusia mencari kebutuhan. Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasan masing-masing. Adanya perbedaan lingkungan menyebabkan timbulnya berbagai pola kehidupan. Pola kehidupan dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu Pola kehidupan di darat, pola kehidupan di air, dan pola kehidupan yang khas.

B.     Saran
Penulisan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan untuk menyempurnakan tugas ini.











DAFTAR PUSTAKA

Adekstensi2010.files.wordpress.com/2012/01/viii-ix-makhluk-hidup-dalam-lingkungan-alami.pdf
Annioseo.blogspot.com/2012/05/ilmu-kealaman-dasar.html
Catatankecilerika.blogspot.com/2012/12/materi-ikd-makhluk-hidup-dalam_26.html
Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia: Bandung.
Id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2222668-pola-kehidupan
Matakristal.com/berbagai-macam-pola-kehidupan
Pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/makhluk-hidup-dan-ekosistem-alam.html
Sriwahyunitotanrara.blogspot.com/2012/05/makhlk-hidup-dan-ekosistem-alami.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar